LANDSAT-1 merupakan satelit pengamat permukaan bumi (earth observation sattelite/EOS) pertama yang diluncurkan AS pada tahun 1972. Kemampuannya dalam mengamati permukaan bumi jauh dari ruang angkasa telah diakui. Setelah LANDSAT-1; LANDSAT-2, LANDSAT-3, LANDSAT-4, LANDSAT-5, dan LANDSAT-7 diluncurkan. LANDSAT-7 masih digunakan sampai sekarang sebagai satelit utama.
Penggunaan citra LANDSAT dari tahun ke tahun (Source: http://landsat.usgs.gov) |
LANDSAT-5 dilengkapi dengan peralatan pemindai multispektral (multi spectral scanner/MSS) dan Thematic Mapper (TM). MSS adalah sebuah sensor optik yang dirancang untuk mengamati radiasi matahari, yang tercermin dari permukaan bumi dalam empat saluran/band spektral yang berbeda, menggunakan kombinasi dari sistem optik dan sensor. TM adalah versi yang lebih canggih dari peralatan pengamatan yang digunakan dalam MSS, yang mengamati permukaan bumi dalam tujuh band spektral yang berkisar dari sinar tampak sampai ke daerah inframerah termal. TM dirancang untuk mendapatkan citra dengan resolusi yang lebih tinggi, pemisahan spektral yang tegas, meningkatkan konsistensi geometrik, dan ketepatan radiometrik dan resolusi yang lebih tinggi dari sensor MSS.
LANDSAT-7 berhasil diluncurkan pada 15 April 1999 dari markas angkatan udara Vanderburg. LANDSAT-7 memiliki berat sekitar 5.000 pound dan mengorbit Bumi pada ketinggian 705 km. Orbita satelit diprogram dengan siklus 16 hari sesuai Landsat Worlwide Reference System. LANDSAT-7 dilengkapi dengan sensor Enhanched Thematic Mapper Plus (ETM+) yang merupakan penerus dari sensor TM pada LANDSAT-5 (SIC, 2001-2010).
Konfigurasi satelit LANDSAT-7 (Source: http://science.nasa.gov) |
Sensor ETM+ tidak jauh berbeda dengan sensor TM. Prinsip pengamatan spektral menggunakan tujuh band spektral dengan penembahan pankromatik band-8 dengan resolusi 15x15 m2. Pada Tabel 1 berikut terlihat perbedaan band spektral TM dan ETM+.
Band | Panjang Gelombang (µm) | Resolusi | Spektral/radiasi | ||
TM | ETM+ | TM | ETM+ | ||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
1 | 0.45-0.52 | 0.45-0.52 | 30 | 30 | Visibel – biru |
2 | 0.52-0.60 | 0.52-0.60 | 30 | 30 | Visibel – hijau |
3 | 0.63-0.69 | 0.63-0.69 | 30 | 30 | Visibel – Merah |
4 | 0.76-0.90 | 0.77-0.90 | 30 | 30 | Infra merah dekat |
5 | 1.55-1.75 | 1.55-1.75 | 30 | 30 | Infra merah menengah |
6 | 10.40-12.50 | 10.40-12.50 | 120 | 60 | Thermal infra merah |
7 | 2.08-2.35 | 2.09-2.35 | 30 | 30 | Infra merah menengah |
8 | N/A | 0.52-0.90 | N/A | 15 | Visibel |
Source: USGS (http://landsat.usgs.gov/band_designations_landsat_satellites.php) dan Sattelite Imaging Corporation (http://www.satimagingcorp.com/satellite-sensors/landsat.html).
Pada tanggal 31 Mei 2003, Scan Line Corrector (SLC) yang berfungsi untuk mengatur arah perekaman citra pada LANDSAT-7 mengalami kegagalan kerja (malfungsi). Tanpa operasi SLC, arah perekaman sensor ETM+ menjadi zigzag. Keruskan ini bersifat permanen sehingga citra LANDSAT-7 yang direkem setelah tanggal tersebut memiliki cacat berupa duplikasi perekaman yang tumpang tindih dan gap (USGS 2010).
Pergerakan Pola Perekaman Dengan dan Tanpa SLC (Source: http://landsat.usgs.gov) |
Informasi yang menarin dan mohon izin COPAS
BalasHapustogel online
BalasHapusAgen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
★ Pin BBM : D1A279B6
★ Pin BBM : 7B83E334
★ Whatsapp : +85598291698
★ Skype : Poin.4D
★ Line : +85598291698