Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

TANAH TROPIKA DAN PENGELOLAANNYA UNTUK HUTAN TANAMAN

Area bervegetasi di kawasan tropika pada tahun 1993 diperkirakan seluas 1346 juta ha yang terdiri atas 164 juta ha di Afrika, 124 juta di Amerika Latin, dan 476 juta ha di Asia dan Oceania (FAO 1993) (Gambar 1). Dari luasan tersebut, tanah tropika telah terdegradasi cukup besar yang disebabkan oleh deforestasi (579 juta ha), penggembalaan ternak yang berlebihan (677 juta ha), aktivitas pertanian (552 juta ha), eksploitasi berlebihan (133 juta ha), dan aktivitas bio-industri (23 juta ha). Hal itu mengakibatkan negara di daerah tropis tiap kapita dengan luas area bervegetasi yang kurang dari 0,1 ha berjumlah 8 negara pada tahun 1990, dan diperkirakan akan menjadi 45 negara pada tahun 2025 . Oleh karena itu, perlu dikaji tanah utama di daerah tropis, sifat fisik tanah kunci, dan pengelolaan tanah, agar dapat mengelola tanah tropika dengan baik sehingga degradasi tanah tidak semakin besar. Gambar 1  Tropical Vegetated Area. Tanah dibentuk oleh beberapa faktor-faktor yang t

Ekosistem Mangrove dan Persebarannya

Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove (Macnae 1968 dalam Kusmana 2011). Kusmana (2011) menyatakan bahwa dalam bahasa Inggris kata mangrove digunakan baik untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang-surut maupun untuk individu-individu spesies tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut, sedangkan dalam bahasa Portugis kata mangrove digunakan untuk menyatakan individu spesies tumbuhan, dan kata mangal untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut. Snedaker (1978) menjelaskan bahwa hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropis sampai sub-tropis yang memiliki fungsi istimewa di suatu lingkungan yang mengandung garam dan bentuk lahan berupa pantai dengan reaksi tanah an-aerob. Adapun menurut Aksornkoae (1993), hutan mangrove adalah tumbuhan halofit (tumbuhan yang hidup pada tempat-tempat berkadar garam tinggi atau bersifat alkalin) yang hidup di sepanjang areal pantai yang dip

Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim

Mitigasi dalam kamus John M. Echols dan Hassan Shadily memiliki arti yaitu pengurangan. Adapun adaptation atau adaptasi artinya penyesuaian diri. Kedua istilah ini menjadi penting karena menyangkut strategi menghadapi perubahan alam. Melalui mitigasi, usaha yang dapat dilakukan adalah mengurangi sebab pemanasan global dari sumbernya. Gunanya agar laju pemanasan itu melambat, dan pada saat bersamaan dapat dilakukan persiapan diri untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada, sehingga diharapkan akan ditemukan suatu titik temu yang menjamin kelangsungan hidup manusia. Dalam skala kecil, mitigasi bisa berupa gerakan cinta lingkungan seperti pengelolaan sampah, bike to work , mengurangi penggunaan plastik, menggunakan AC yang non CFC, hemat energi dan lain sebagainya. Adapun beradaptasi dapat dilakukan dengan melakukan penataan lansekap lingkungan, penghijauan, menjaga daerah resapan, re-use , recycling , dan lain-lain. Beradaptasi terhadap perubahan iklim merupakan prioritas mendes