Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Species Composition and Mangrove Forest Structure in Pulau Sebuku, South Kalimantan

Pulau Sebuku mangrove forest, South Kalimantan, is part of Pulau Sebuku Nature Reserve that needs to be protected as close as naturally. This study is aimed to explore the species composition and structure of mangrove forest in Pulau Sebuku. The results showed that Pulau Sebuku mangrove forest has low species diversity and high evenness. Total species of mangrove tree, forest regeneration, and other habitus consists of 10 species ( Bruguiera gymnorrhiza , B. parviflora , Ceriops tagal , Rhizophora apiculata , R. mucronata , Sonneratia alba , Heritiera littoralis , Xylocarpus granatum, Nypa fruticans , and Acrostichum aureum ). R. mucronata (bakau) is the dominant species in almost all locations of observation. Horizontal structure of Pulau Sebuku mangrove forests tend to L-form, which evolved towards a balanced uneven-age forest. Based on the floristic composition, structure and general appearance of the forest, mangrove forest communities in Pulau Sebuku grouped into 3 types, am

Ekosistem Mangrove: Faktor-faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Mangrove

Hutan mangrove Pulau Sebuku Kalimantan Selatan dilihat dari sisi sungai (Dokumentasi Penelitian Ghufrona 2015) Ekosistem mangrove dapat berkembang baik di daerah pantai berlumpur dengan air yang tenang dan terlindung dari pengaruh ombak yang besar serta eksistensinya bergantung pada adanya aliran air tawar dan air laut. Samingan (1971) menyatakan bahwa kebanyakan mangrove merupakan vegetasi yang agak seragam, selalu hijau dan berkembang dengan baik di daerah berlumpur yang berada dalam jangkaan peristiwa pasang surut.  Komposisi mangrove mempunyai batas yang khas dan batas tersebut berhubungan atau disebabkan oleh efek selektif dari: (a) tanah, (b) salinitas, (c) jumlah hari atau lamanya penggenangan, (d) dalamnya penggenangan, serta (e) kerasnya arus pasang surut. Pertumbuhan vegetasi mangrove dipengaruhi oleh faktor lingkungan (fisik, kimia, dan biologis) yang sangat kompleks, antara lain: 1.       Salinitas Salinitas air tanah mempunyai peranan penting sebagai f

Ekosistem Mangrove: Struktur dan Zonasi Mangrove

Hutan mangrove terdiri atas pohon dan permudaanya (pancang dan semai), semak belukar, palem-paleman, tumbuhan bawah, maupun epifit, yang mempunyai kemampuan hidup dalam air salin. Sukardjo (1996) menyatakan bahwa hampir semua jenis mangrove merupakan tumbuhan Dicotyledonae , kecuali tumbuhan bawah seperti Acrostichium aerum dan A. speciosum , serta palem-paleman seperti Nypa fruticans . Zonasi mangrove merupakan tanggapan terhadap perubahan dan lamanya penggenangan, salinitas tanah, tersedianya sinar matahari, aliran pasang surut dan air tawar. Hal ini berarti bahwa zonasi di hutan mangrove tergantung kepada keadaan tumbuhnya. Zonasi juga menggambarkan tahapan suksesi yang terjadi sejalan dengan perubahan tempat tumbuh. Tempat tumbuh hutan mangrove selalu berubah sebagai akibat laju pengendapan atau pengikisan. Daya adaptasi dari tiap jenis tumbuhan mangrove terhadap keadaan tempat tumbuh akan menentukan komposisi jenis tiap spesies (Istomo 1992). Zona vegetasi mangrove ditent